Hudaya Safari – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 menciptakan sorotan serius terkait masalah overcapacity di Arab Saudi. Tingginya jumlah jemaah haji yang menggunakan visa non-haji, mengakibatkan berbagai kendala dalam pelayanan, terutama selama ritual di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Pemerintah Saudi Arabia telah merespons dengan komitmen untuk mengambil langkah tegas dalam mengatasi permasalahan ini mulai tahun 2024.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat virtual dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Dalam rapat tersebut, Saudi Arabia berjanji untuk memperketat pengawasan terhadap jemaah yang menggunakan visa non-haji. Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah mencantumkan jumlah jemaah yang akan dilayani oleh setiap Syarikah (penyelenggara haji) dalam kontrak. Hal ini akan memungkinkan pengawasan yang lebih ketat terhadap kuota jemaah yang dilayani oleh setiap Syarikah dan membedakan jemaah yang berangkat sesuai kuota dengan yang menggunakan visa non-haji.
Menag Yaqut menekankan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji di masa mendatang. Dengan mengidentifikasi dan mengawasi jemaah yang berangkat dengan visa non-haji, pemerintah Saudi Arabia berharap dapat mengatasi masalah overcapacity yang telah terjadi pada penyelenggaraan ibadah haji sebelumnya.yang ada agar dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi semua jemaah haji.
Hudaya Safari, sebagai anggota HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji), selalu berkomitmen untuk memberikan layanan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan terpercaya. Jika Anda membutuhkan bantuan dalam merencanakan perjalanan ibadah haji atau umrah Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kunjungi situs web Hudaya Safari untuk informasi lebih lanjut di www.hudayasafari.com atau hubungi kami melalui WhatsApp di tautan ini. Kami siap membantu Anda menjalankan ibadah haji dan umrah dengan lancar dan berkah.