Hudayasafari

021 – 31900306 / 309 – Travel Umroh Haji Sesuai Sunnah Terbaik Termurah Terdekat

care@hudayasafari.com

Travel Umroh Haji Sesuai Sunnah Terbaik Termurah Terdekat

care@hudayasafari.com

021 – 31900306 / 309

Logo-Hudaya-Alone 1

Dari Wabishah bin Ma’bad radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اْلبِرُّمَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ اْلقَلْبُ

“Kebaikan itu adalah sesuatu yang membuat jiwa dan hati merasa tenang.” Diriwayatkan oleh Ahmad (227)

Hadits ini memotivasi kaum Mukmin untuk berperilaku dan berakhlak baik dan menjelaskan kutamaannya. Bentuk-bentuk kebaikan, semuanya masuk dalam husnul khuluq. Bila seorang hamba bagus dalam ahklaknya, maka Allâh pun akan mencintainya, begitu pula manusia. Orang yang dicintai Allâh Azza wa Jalla akan menggapai surga dan ridha-Nya. Sedangkan orang yang dicintai manusia, akan berpilaku baik kepadanya dan hidup di tengah mereka dengan bahagia. Tidak ada sesuatu yang lebih memuliakan seseorang daripada perangai yang baik. Dan tidak ada sesuatu yang lebih menghinakannya daripada perangai yang buruk. Abu Nu’aim meriwayatkan dengan sanadnya dari Ikrimah rahimahullah , ia berkata: “Segala sesuatu ada pilarnya, dan pilar Islam adalah akhlak yang baik.” Ibnu Sirin rahimahullah berkata: “Mereka (generasi pendahulunya) memandang bahwa akhlak yang baik menjadi penopang agama.”

Terlebih bagi seorang da’i; bila ia berhias diri dengan akhlak yang baik, maka itu akan memudahkan jalan hidayah bagi manusia; di mana mereka akan lebih mudah menerima dakwahnya.

  1. Hadits ini juga menunjukkan dosa mempunyai dua pertanda; pertanda internal dan eksternal. Pertanda internal atau yang bisa dilihat dari dalam diri seseorang, yaitu adanya perasaan galau dan resah serta tidak nyaman dalam diri jika melakukan perbuatan tersebut. Sedangkan pertanda eksternal adalah adanya perasaan tidak suka kalau orang-orang terpandang melihatnya melakukan perbuatan tersebut. Ia khawatir akan menuai cela karena perbuatannya.
  2. Hadits tersebut juga mengindikasikan bahwa dosa itu memang buruk dan hina dalam pandangan orang yang fitrah dan akalnya lurus. Sebab, diri seseorang punya kecenderungan bahwa ia suka kalau orang-orang melihat kebaikannya; dan tidak suka kalau mereka mengetahui keburukannya.
  3. Hadits ini mengisyaratkan bahwa sudah semestinya seseorang meninggalkan hal yang membuatnya ragu, dan berpatokan pada hal yang tidak membuatnya ragu dan bimbang. Ini telah Rasul tegaskan dalam hadits beliau yang diriwayatkan At-Turmudzi dari hadits Al-Hasan bin Ali Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ

Tinggalkanlah apa yang membuatmu ragu menuju pada apa yang tidak membuatmu ragu.

  1. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam telah diberikan apa yang disebut jawâmi’ul kalim; ucapan yang ringkas namun memuat makna agung dan luas.
  2. Motivasi untuk berperangai dengan akhlak yang baik. Bila seseorang memperbagus akhlaknya, artinya ia berada dalam kebaikan.
  3. Seorang Mukmin yang hatinya bersih akan merasa risau terhadap perbuatan dosa, meski belum pasti tahu bahwa itu adalah dosa; semata-mata ia merasa ragu. Tidak demikian halnya dengan hati orang yang durhaka dan pendosa. Maka bila ada yang mengganjal di hati, hendaknya menunggu sampai jelas perkaranya. Kalau tidak, Dia akan terjatuh dalam syubhat, yang barangsiapa yang jatuh dalam syubhat, artinya ia jatuh dalam hal yang haram.
  4. Mukmin tidak suka bila orang lain mengetahui dosa-dosanya. Berbeda dengan orang yang durhaka.
  5. Hadits di atas menjelaskan dua tanda dosa
  6. Galau dan resahnya hati terhadap suatu hal. Ini tanda dalam dirinya.
  7. Adanya perasaan tidak senang kalau ada orang yang melihat dirinya melakukan hal tersebut. Ini pertanda yang dilihat dari luar dirinya.
  8. Berinteraksi dengan baik termasuk amalan terbesar yang mendekatkan hamba dengan Rabb-nya.
  9. Agama menjadi kekuatan batin yang mengawasi diri dari dosa.
  10. Seseorang haruslah meninggalkan hal yang membuatnya ragu, dan beralih pada hal yang tidak membuatnya ragu dan gamang. Dan Allah menjadikan jiwa seseorang (yang hatinya bersih) bisa mengetahui dan mencegah apa yang tidak boleh ia lakukan
  11. Kemungkaran tidak mendapatkan tempat dalam tatanan masyarakat Islami.

 

Semoga bermanfaat.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Haji umroh sesuai sunnah bersama hudaya safari tour & travel. Informasi lebih lanjut di WA Center Kami https://wa.me/6282112135575 atau kunjungi https://www.hudayasafari.com . Ikhtiar Anda Ke Tanah Suci, Adalah Semangat Bagi Para Da’i.